Senin, 07 Oktober 2013

Resume Sistem Informasi Terpadu Pertemuan-6


Elec system Serangkaian perangkat dan prosedur elektronik yang berfungsi mempersiapkan, mengumpulkan, mengirimkan dan atau menyebarkan informasi elektronik (oktavieans91.blogspot.com/2012_10_01_archive.html)

Management Support System, merupakan sebuah aplikasi (berbasis teknologi) untuk mendukung tugas-tugas manajemen pada umumnya dan membantu pengambilan keputusan pada khususnya, atau disebut juga Sistem Pendukung Keputusan (SPK) atau Bisnis Intelijen (BI) (http://trirejeki.wordpress.com/2012/12/17/management-support-system/)

Bill of Material Merupakan daftar dari semua material, parts, dan subassemblies, serta kuantitas dari msing-masing yang dibutuhkan untuk memproduksi satu unit produk atau parent assembly

Pemrosesan data elektronik (Inggris: electronic data processing disingkat EDP) adalah metode dalam suatu pemrosesan data komersial. Sebagai bagian dari teknologi informasi, EDP melakukan pemrosesan data secara berulang kali terhadap data yang sejenis dengan bentuk pemrosesan yang relatif sederhana. Sebagai contoh,pemrosesan data elektronis dipakai untuk pemutakhiran (update) stock dalam suatu daftar barang (inventory), pemrosesan transaksi nasabah bank, pemrosesan booking untuk tiket pesawat terbang, reservasi kamar hotel, pembuatan tagihan untuk suatu jenis layanan, dll (http://albertus19.wordpress.com/2010/10/26/edp-electronic-data-processing/)

Definisi DSS:
1.Menurut Mann dan Watson, Sistem Penunjang Keputusan adalah Sistem yang interaktif, membantu pengambilan keputusan melalui penggunaan data dan model-model keputusan untuk memecahkan masalah-masalah yang sifatnya semi terstruktur dan tidak terstruktur.
2.Menurut Maryam Alavi dan H.Albert Napier, Sistem Penunjang Keputusan adalah suatu kumpulan prosedur pemprosesan data dan informasi yang berorientasi pada penggunaan model untuk menghasilkan berbagai jawaban yang dapat membantu manajemen dalam pengambilan keputusan.
3.Menurut Litle, Sistem Penunjang Keputusan adalah suatu sistem informasi berbasis komputer yang menghasilkan berbagai alternatif keputusan untuk membantu manajemen dalam menangani berbagai permasalahan yang terstruktur atupun tidak terstruktur dengan menggunakan data dan model.
4.Menurut Raymond McLeod, Sistem Penunjang Keputusan adalah sistem penghasil informasi spesifik yang ditujukan untuk memecahkan suatu masalah tertentu yang harus dipecahkan oleh manajer pada berbagai tingkatan.
5.Secara Umum, DSS adalah Sebuah sistem yang mampu memberikan kemampuan baik kemampuan pemecahan masalah maupun kemampuan pengkomunikasian untuk masalah semi terstruktur.
6.Secara Khusus, DSS adalah Sebuah sistem yang mendukung kerja seorang manajer maupun sekelompok manajer dalam memecahkan masalah semi-terstruktur dengan cara memberikan informasi ataupun usulan menuju pada keputusan tertentu.

Sistem informasi manajemen (SIM) (bahasa Inggris: management information system, MIS) adalah sistem perencanaan bagian dari pengendalian internal suatu bisnis yang meliputi pemanfaatan manusia, dokumen, teknologi, dan prosedur oleh akuntansi manajemen untuk memecahkan masalah bisnis seperti biaya produk, layanan, atau suatu strategi bisnis. (http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_informasi_manajemen).

Manajemen adalah: Mary Parker Follet, misalnya, mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain.( http://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen)

Definisi  MRP: Perencanaan kebutuhan material (MRP) dapat didefinisikan sebagai suatu teknik atau set prosedur yang sistematis untuk penentuan kuantitas serta waktu dalam proses perencanaan dan pengendalian item barang (komponen) yang tergantung pada item–item tingkat (level) yang lebih tinggi (dependent demand). (http://digilib.ittelkom.ac.id/index.php?option=com_content&view=article&id=962:mrp-material-requirement-planning&catid=25:industri&Itemid=14)

Cloud Computing (Komputasi awan) adalah suatu konsep umum yang mencakup SaaS, Web 2.0, dan tren teknologi terbaru lain yang dikenal luas, dengan tema umum berupa ketergantungan terhadap Internet untuk memberikan kebutuhan komputasi pengguna. (http://id.wikipedia.org/wiki/Komputasi_awan)

Executive Information System (EIS) atau disebut juga sebagai Executive Support System (ESS) adalah sistem berbasis komputer yang interaktif, yang memungkinkan pihak eksekutif untuk mengakses data dan informasi, sehingga dapat dilakukan pengidentifikasian masalah, pengeksplorasian solusi, dan menjadi dasar dalam proses perencanaan yang sifatnya strategis.

Expert System (Sistem Pakar) adalah suatu program komputer yang dirancang untuk membantu dalam pengambilan keputusan seperti keputusan yang diambil oleh seorang atau beberapa orang ahli (pakar). Menurut Marimin(1992), sistem pakar adalah sistem perangkat lunak komputer yang menggunakan ilmu, fakta dan teknik berpikir dalam pengambilan keputusan untuk menyelesaikan masalah-masalah yang biasanya hanya dapat diselesaikan oleh tenaga ahli dalam bidang yang bersangkutan. (http://loverachan.blogspot.com/2011/10/expert-system.html)

Just In Time (JIT) adalah suatu sistem produksi yang dirancang untuk mendapatkan kualitas, menekan biaya, dan mencapai waktu penyerahan seefisien mungkin dengan menghapus seluruh jenis pemborosan yang terdapat dalam proses produksi sehingga perusahaan mampu menyerahkan produknya (baik barang maupun jasa) sesuai kehendak konsumen tepat waktu. (http://id.wikipedia.org/wiki/Just_In_Time_%28JIT%29)

Sistem Informasi Strategis/SIS (Strategic Information System) adalah sistem yang membantu perusahaan mendapatkan keunggulan kompetitif melalui kontribusinya pada tujuan strategis perusahaan atau kemampuannya untuk secara signifikan meningkatkan kinerja dan produktivitas. (http://syn-lab.blogspot.com/2010/12/strategic-information-system.html)





Supply Chain Management of KFC


PROFIL PERUSAHAAN

 

A.    Nama  Perusahaan

PT. FASTFOOD INDONESIA, Tbk.( RSC Surabaya )

B.    Deskripsi Perusahaan

     PT. Fastfood Indonesia, Tbk. Didirikan oleh Kelompok Usaha Gelael pada tahun 1978, dan terdaftar sebagai perusahaan publik sejak tahun 1994. Perseroan mengawali usaha warabala dengan pembukaan restoran KFC pertama pada bulan Oktober 1979 di Jalan Melawai, Jakarta. Keberhasilan restoran QSR (Quick Service Restaurant) pertama ini kemudian diikuti dengan pembukaan restoran KFC di kota-kota besar lainnya di Indonesia. Sebagai pemegang hak waralaba tunggal KFC hingga saat ini, Perseroan senantiasa membangun brand KFC dan berbekal keberhasilan Perseroan selama 26 tahun, KFC telah menjadi brand hidangan cepat saji yang paling dominan, dan dikenal luas sebagai jaringan restoran cepat saji di negeri ini. Pada saat ini Perseroan memiliki 237 restoran, termasuk 1 unit mobi catering, di lebih dari 50 kota besar di Indonesia, memperkerjakan sekitar 9.280 karyawan.
    Perseroan adalah perusahaan publik yang terdaftar sebagai emiten di Bursa Efek Jakarta dengan kepemilikan saham mayoritas sebesar 79,2% oleh PT. Gelael Pratama (43,6%) dan PT. Megah Eraraharja (35,6%), dan sisa saham lainnya sebesar 20,8% oleh Publik (20%), dan Koperasi (0,8%). PT. Gelael Pratama adalah Kelompok Usaha Gelael sebagai pendiri KFC di Indonesia, sementara PT. Megah Eraraharja adalah anak perusahaan Kelompok Salim yang bergabung dengan Perseroan sebagai pemegang saham mayoritas pada tahun 1990.
    Perseroan memperoleh hak waralaba KFC dari Yum! Brands Inc., perusahaan restoran yang memiliki system unit terbesar di dunia. Yum! Brands Inc. (dulu dikenal sebagai Tricon Global Restaurants) adalah pemilik waralaba merek dagang KFC, Pizza Hut, Taco Bell, A&W dan Long John Silvers. Nama Yum! terpilih karena melambangkan harapan perusahaan untuk memberikan kepuasan ‘Yum!’ di wajah para konsumennya di seluruh dunia. Dengan lima merek dagang yang beroperasi di bawah naungan satu perusahaan yang sama, Yum! akan menjadi yang terbaik dalam memberikan berbagai pilihan kepada konsumen, dan secara pasti akan memimpin dalam usaha multi-branding. KFC, sebagai pemimpin global dalam kategori restoran cepat saji yang menyajikan produk ayam dan produk lain yang berkaitan dengan daging ayam, secara khusus dimiliki oleh Kentucky Fried Chicken International Holdings, Inc., di Louisville, Kentucky (salah satu dari merek dagang Yum! Brands Inc.).
    Produk unggulan Perseroan, Colonel’s Original Recipe dan Hot & Crispy Chicken, tetap merupakan ayam goreng paling lezat menurut berbagai survey konsumen di Indonesia. Dapat dipahami jika produk unggulan KFC berkualitas tinggi ini dapat diterima baik di Indonesia, sebuah negara dengan konsumsi daging ayam jauh lebih tinggi daripada daging jenis lain. Selain menyajikan produk unggulannya, KFC juga memenuhi selera konsumen lokal dengan menawarkan menu pilihan seperti Perkedel, Nasi, Salad dan Jagung Manis, serta produk lain-lain seperti Crispy Strips, Twister, dan Spaghetti, yang diterima dengan sangat baik oleh pasar kita. Untuk memberikan nilai tambah kepada konsumen, menu kombinasi hemat dan bermutu seperti KFC Attack dan Super Panas senantiasa ditawarkan. Pengembangan brand melalui pengenalan produk-produk baru, produk lanjutan, dan promosi paket murah meriah (secara permanent atau waktu terbatas) memberi kontribusi besar terhadap pertumbuhan KFC dan meningkatkan diferensiasi brand KFC yang kompetitif.
    Untuk memonitor posisi pasar dan kinerja Perseroan secara keseluruhan, sebuah survei yang disebut dengan Brand Image Tracking Study (BITS) rutin diadakan sejak tahun 1998. Survei ini dilakukan setiap kwartal dan dikelola oleh sebuah perusahaan survei untuk mengetahui persepsi konsumen dan brand image perusahaan sejenis dalam industri hidangan cepat saji. Studi ini mengungkapkan bahwa KFC secara konsisten berada pada posisi tertinggi dan paling menonjol dalam benak konsumen untuk ‘Top of Mind Awareness’ dibandingkan dengan merek utama lainnya. Selain itu, Perseroan juga melakukan studi Customer Experience Monitoring (CEM) untuk mengetahui bagaimana pengalaman konsumen terhadap pelayanan dan fasilitas KFC, dan studi CHAMPSCHECK untuk menilai kualitas pelayanan dan fasilitas yang tersedia di KFC. Perseroan menerima penghargaan KADIN Award 2005 di bidang Pariwisata untuk kategori restoran. Surat Penghargaan ini dianugerahkan oleh Kamar Dagang & Industri dari pemerintah DKI Jakarta untuk perusahaan-perusahaan dalam kategori hotel, restoran & hiburan yang memberikan kontribusi signifikan terhadap pemasukan pemerintah setempat, dan juga atas perhatian yang besar dalam memelihara dan melindungi kelestarian lingkungan.
    Perseroan sepenuh hati dengan komitmen untuk mempertahankan visi kepemimpinan dalam usaha restoran cepat saji, dengan terus memberikan kepuasan ‘Yum!’ kepada konsumen. Dukungan para pemegang saham, keahlian manajemen, loyalitas dan dedikasi karyawan, serta kontinuitas kunjungan konsumen, dapat membantu tercapainya visi ini. Perseroan yakin bahwa dengan menciptakan dan membangun satu budaya yang kokoh dimana setiap orang di Perusahaan membuat perbedaan, membentuk opini konsumen & sales mania, memberikan diferensiasi brand yang kompetitif, menjalin kontinuitas hubungan dengan masyarakat, serta mempertahankan konsistensi keberhasilan yang telah dicapai, pada akhirnya akan menjadikan KFC sebuah brand yang paling digemari di seluruh Indonesia, dan sebuah perusahaan yang baik dan kokoh.
     Di sini akan dibahas hanya pada PT. FASTFOOD INDONESIA, Tbk.( RSC Surabaya ) / Cabang Surabaya saja, RSC Surabaya merupakan kantor Regional KFC Wilayah Jawa Timur yang terletak di Jalan Pemuda 31-37 Surabaya .
RSC Surabaya terdiri dari beberapa dept.
1. Admin & Staff
2. Area Manager & Staff
3. Marketing & Staff
4. Training Officers
5. Facilty Suppprt dept.
6. IT. Dept
Kegiatan utamanya adalah membantu / Support restaurant di wilayah Jawa Timur. Dengan total outlet yang ada 36 outlet.

C.     Bidang Usaha

Perusahaan ini bergerak di bidang makanan cepat saji.

D.    Visi, Misi Perusahaan

Visi :

Menjadi restoran terbaik dan paling digemari di Indonesia dengan menjadi pemimpin pasar dalam industri makanan cepat saji.

Misi :

Memberi kepuasan kepada semua pelanggan dengan menyajikan produk bermutu tinggi dan pengalaman tak terlupakan, KFC Jagonya Ayam.

Strategi :

KFC merupakan restoran cepat saji franchise yang hak eksklusif waralabanya  dipegang oleh PT.Fast Food Indonesia. KFC menjadi pemimpin pasar restoran cepat  saji yang dominan di Indonesia selama 20 tahun sejak tahun 1979. KFC  menspesialisasikan pada menu ayam goreng dan memposisikan dirinya sebagai  ‘Jagonya ayam’.

 

SUPPLY CHAIN MANAGEMENT

A.     Jaringan Supply Chain

Raw Material
:
Bahan baku dari proses penyajian makanan yang dilakukan oleh PT. Fast Food Indonesia adalah berupa ayam, sayuran, bumbu – bumbu , kentang, dan bahan untuk pembuatan puding.
Supplier
:
Sedangkan supplier yang terkait pada mata rantai ini adalah pihak yang menyediakan bahan baku membuat makanan cepat saji. PT. Fast Food Indonesia RSC Surabaya memiliki beberapa supplier, biasanya perusahaan ini mengambil bahan baku dari supplier yang menyediakan bahan baku pada saat pemesanan dilakukan.
Manufacturing
:
Proses ini sebagian dilakukan sendiri oleh PT. Fast Food Indonesia, yang nantinya makanan tersebut akan siap dijual pada customer.
Distribution
:
Proses didtribusi ini juga dilakukan sendiri oleh perusahaan, biasanya perusahaan langsung mengirimkan bahan – bahan makanan ke gudang - gudang
Customer

:
Customer dari perusahaan ini biasanya adalah masyarakat yang ingin menikmati makanan cepat saji.



B.      Value Chain Diagram

INFRASTRUKTUR PERUSAHAAN :
Tata letak penempatan bahan baku makanan, tata tertib pegawai, serta asset lainnya.
MANAJEMEN SDM PERUSAHAAN :
Jabatan pegawai, Cara rekrutmen pegawai, Pengembangan skill pegawai.
PENGEMBANGAN TEKNOLOGI :
Penanganan jaringan, server maupun infrastruktur IT yang tersedia.
PEMBELIAN :
Pengadaan bahan baku dan maintenance mesin pengolah makanan maupun infrastruktur IT.
INBOUND LOGISTIC
OPERATIONS
OUTBOND LOGISTIC
MARKETING & SALES
SERVICE
·    Bahan baku makanan
·    Mesin pengolah makanan yang tersedia
·    Pengolahan makanan

·    Hasil penjualan makanan
·    Mutu makanan yang dijual

·    Segmentasi pasar
·    Promosi

·    Pesan antar
·    Catering
·    Chaki club
·    layanan infoline
·    informasi waralaba KFC



Keterangan :
Primary Activities
1.         Inbound Logistics
         Dalam hal ini logistik yang masuk adalah bahan baku makanan, dan mesin pengolah makanan yang tersedia.
Untuk bahan baku:
a.      Ayam : semuanya di supply oleh supplier, suppliernya adalah Wonokoyo Group. Ayam yang disupply sudah berbentuk potongan sesuai dengan yang dipesan, misalkan khusus dada, paha maupun sayap. dalam hal jangka waktu supply, untuk outlet dalam kota Surabaya dilakukan tiap hari, sedangkan untuk outlet yang berada di luar kota Surabaya dilakukan tiap bulan.
b.      Sayuran umum : Sayuran disupply oleh supplier yang domisilinya berdekatan dengan outlet (lokal). khusus di dalam Kota Surabaya supplier untuk sayuran hanya satu saja, sedangkan outlet yang berada pada luar kota pembelian bahan sayuran dilakukan di pasar.
c.       sayur khusus : Sayur khusus didatangkan dari Jakarta (Kantor Pusat) setelah itu dimasukkan di gudang Surabaya (Margomulyo) kemudian didistribusikan ke outlet – outlet yang ada di Jawa Timur.
d.      Kentang : Bahan ini diimport langsung dari luar negeri kemudian di masukkan ke gudang yang ada di Jakarta, setelah itu didistribusikan ke regional – regional, kemudian regional tersebut mendistribusikannya ke outlet – outlet.
e.      Bumbu – bumbu : Bumbu yang tersedia di KFC lebih dikenal dengan sebutan bumbu 11 macam. Bumbu – bumbu tersebut langsung di datangkan dari KFC Pusat yang terletak di Kentucky, USA.
f.        Beras : ada 2 jenis beras, Non organic dan organic. Untuk non organic disupply oleh supplier local, sedangkan untuk organic langsung didatangkan dari Kantor pusat (Jakarta).
2.          Operations
         Untuk operation di masing – masing outlet (pengolahan makanan) sudah berdasarkan SOP (Standar Operational Kerja) yang di keluarkan oleh perusahaan.
Misal dalam memasak ayam :
pertama – tama ayam tersebut dipijat – pijat, setelah itu ditaburi dengan tepung lalu dipijat-pijat lagi. Setelah itu dimasukkan ke tempat pemasakan dengan kuota 40 potong ayam, suhu dalam memasak tersebut pada suhu 120 derajat celcius selama 20 menit, dan semua itu sudah terkomputerisasi. Selanjutnya dimasukkan ke tempat penyimpanan makanan yang sudah diatur panasnya, sehingga ayam tersebut tetap hangat, apabila ayam tersebut tidak laku selama 2 jam, maka ayam tersebut didaur ulang untuk membuat jenis makanan yang lainnya, misalnya yakiniku dan lain – lain.
Dalam hal pembuatan pudding, pembuatan tersebut dilakukan di gudang, tidak di outlet, jadi gudang mengirimkan pudding ke outlet – outlet yang ada.
3.         Outbound Logistics
         Untuk outbound logistics adalah hasil dari kegiatan penjualan. Pelaporan penjualan berdasarkan dari outlet – outlet yang ada. pelaporan dari outlet dilakukan tiap hari (close transaksi), data tersebut disimpan di server outlet, setelah itu dikirimkan ke kantor pusat yang ada di Jakarta, kantor pusat kemudian mengirimkan data tersebut ke RSC Surabaya. Di RSC Surabaya data tersebut dicek dan disesuaikan. Setelah itu data tersebut dikirimkan lagi ke kantor pusat di Jakarta.
4.         Marketing and Sales
         Dalam marketing and sales yang dilakukan PT. Fast Food Indonesia menentukan target segmen pembeli adalah masyarakat luas. Dan dalam proses memasarkan produknya dengan melakukan promosi dan membuat citra yang baik kepada pelanggan sehingga diharapkan kesan yang baik bisa menyebar ke calon pelanggan yang datang.
5.         Service
Service yang diberikan perusahaan kepada pelanggan yaitu:
a.      Informasi waralaba KFC
Untuk saat ini KFC tidak melakukan kerjasama dalam bentuk sub-waralaba untuk merek KFC, kecuali kerjasama dalam bentuk lain, yaitu :
1. Kerjasama Sewa lokasi.
2. Kerjasama investasi (tidak termasuk gedung/bangunan)
3. Kerjasama investasi (termasuk gedung/bangunan)
kirimkan:
1. Surat penawaran yang dilengkapi dengan keterangan data lokasi yang meliputi:
- luas area minimal 300m2
- Foto Lokasi
- Peta lokasi dengan radius ± 5 km yang memuat info aktifitas yang
   ada.
- Lampiran data statistik dari lokasi yang ada (data penduduk)

b.   Layanan pesan antar
               KFC menyediakan layanan pesan antar. Tinggal  telepon  KFC terdekat, KFC akan langsung antar pesanan ke alamat pelanggan yang memesan. Namun, dengan syarat sebagai berikut:
1. Batas wilayah antar maksimum 5 Km. dari restaurant KFC ke alamat yang dituju.
2. Jarak waktu pemesanan dengan pengantaran ± 30 menit sejak diterimanya pesanan oleh restaurant.
3. Pemesanan delivery di bawah Rp. 30.000,- (sebelum pajak) dikenakan biaya tambahan sebesar Rp. 4.000,-
4. Maksimal pemesanan delivery untuk jenis paket adalah 50 box.

c.       Layanan KFC catering
               KFC Catering & Home Delivery adalah salah satu bentuk layanan KFC kepada customer dalam memenuhi kebutuhan komsumsi berbagai acara keluarga atau kantor ( reuni, arisan, pesta, bazzar, dan lain-lain ) kapan dan dimana saja.
Customer dapat melakukan pesanan delivery melalui restoran KFC dalam jumlah tertentu Maksimum 50 box, dan bisa di antar ke tempat yang diminta sedangkan pesanan besar (> 100 box ).
Fasilitas Catering KFC:
1.      Peralatan makan dan minuman
2.      Chaki Birthday ( ulang tahun anak )*
3.    MC
* dengan biaya tambahan praktis dan terencana
Pilih menu lengkap dan variatif
Crew yang ramah dan gesit

d.      Layanan infoline
               Infoline merupakan bentuk media komunikasi yang disediakan pihak KFC untuk memfasilitasi penyampaian complain customer dan informasi lainnya yang berkaitan dengan KFC, kapan dan di mana saja via telepon melalui infoline diharapkan complain dan informasi lainnya dari customer akan terinput dengan lebih baik dan diproses secara lebih efektif.

Support Activities
1.    Infrastruktur PT. Fast Food Indonesia
-          Tata letak penempatan bahan baku dan barang jadi untuk mengoptimalkan pemanfaatan tempat (gudang) yang disesuaikan dengan outlet – outlet yang tersebar.
-          Untuk penggunaan SI/TI sudah diterapkan dengan baik
-          Tata tertib kepegawaian seperti jam kerja, libur, cuti, dan tata tertib lainnya.

2.    Manajemen SDM PT. Fast Food Indonesia
            Dalam hal Manajemen SDM pada perusahaan ini melakukan rekrutmen berdasarkan laporan dari kantor pusat maupun RSC. Yang berhak menentukan adanya rekrutmen atau tidak hanya di kantor pusat, RSC hanya melakukan pengajuan saja.

3.    Pengembangan Teknologi PT. Fast Food Indonesia
                        Untuk pengembangan teknologi yang dilakukan oleh perusahaan ini sudah bagus, semua client termasuk mesin kasir sudah terhubung dengan jaringan. dalam hal server, setiap outlet memiliki server, RSC juga memiliki server dan kantor pusat pun memiliki server, semua aplikasi berlicensi. untuk teknologi jaringan menggunakan citrix dengan konsentrasi ke sharing aplikasi. dalam hal pengembangan software menggunakan bahasa pemrograman magic.

4.    Pengadaan Bahan PT. Fast Food Indonesia
                        Dalam melakukan pengadaan bahan baku, yang dilakukan oleh perusahaan ini bekerjasama dengan supplier local (khusus bahan baku tertentu, misalnya sayur dan beras). sedangkan untuk bahan baku lainnya dikirim dari gudang pusat. Pengadaan bahan baku dilakukan ketika persediaan barang mencapai kondisi batas minimum. manager memilih melakukan pengadaan bahan baku berdasarkan safety stock karena permintaan oleh customer yang tidak stabil, tetapi masih bisa diperkirakan.

C.      Strategi FIT

PT. Fast Food Indonesia pada strategynya sudah pada tingkatan strategy fit. produk yang dikeluarkan merupakan produk yang fungsional karena merupakan makanan sehari – hari, misalnya nasi, ayam, dan lain – lain. produk tersebut juga bisa dikatakan inovatif karena makanan yang dikeluarkan adalah beraneka ragam sesuai trend permintaan.
PT. Fast Food Indonesia juga responsive dalam melakukan pelayanan terhadap pelanggan, dengan adanya servis seperti layanan pesan antar.

D.     Decoupling Point

     Letak Decoupling Point produk yang dijual oleh PT. Fast Food Indonesia berada pada posisi Made To Stock, karena semua makanan yang diproduksi oleh perusahaan ini dibuat tanpa ada pesanan, dan semua makanan akan dibeli oleh customer.
Kelompok kami tidak mengajukan usulan perubahan posisi Decoupling Point, karena perusahaan sudah memperkirakan jenis produk apa yang sekiranya paling laku pada saat itu.

E.      Jaringan Supply Chain
                 Dalam hal penentuan lokasi gudang yang, PT. Fast Food Indonesia mempunyai gudang di kantor pusat (Jakarta) untuk melayani outlet yang ada di seluruh Indonesia, di regional pun terdapat gudang untuk melayani tiap outlet yang ada di regional tersebut, tetapi untuk RSC Surabaya menangani Jawa Timur dan Bali dalam hal penyimpanan bahan baku / gudang. kenapa Bali ikut Jawa Timur pada hal gudang? karena wilayah Bali outletnya tidak terlalu banyak, dan apabila didirikan gudang, cost yang dikeluarkan lebih banyak dari pada biaya pengiriman, oleh karena itu gudangnya jadi satu di Jawa Timur (Surabaya). setiap outlet (hanya outlet di luar kota Surabaya) pun memiliki tempat penyimpanan (gudang kecil) yang bahan baku tersebut di peroleh dari gudang yang ada di Surabaya. setiap gudang terdapat frezer, sehingga bahan baku dapat awet tahan lama.

F.      Pengelolaan Permintaan dan Perencanaan Produksi

                 Manajer outlet di sini yang memberikan otoritas dala perencaan produksi, termasuk bahan baku, jumlah pesanan mingguan, volume pemesanan (volume pemesanan = permintaan – persediaan). Permintaan adalah siklus pembelian, lead time dan safety stock . Manajer mempertimbangkan data historis penjualan dan kegiatan promosi, atau faktor cuaca untuk menghitung omset, dan kemudian diubah sesuai dengan jumlah bahan baku. Pengelolaan permintaan untuk mengatur bahan baku, prosedurnya adalah formulir permintaan  ditandatangani oleh manajer outlet setelah itu dikirim ke gudang.

G.     Pengelolaan Persediaan

                 Setiap hari sebelum bekerja, staf melakukan cek persediaan bahan baku. Data ini adalah untuk melakukan perhitungan kuantitas pesanan.

H.     Manajemen Pengadaan

                 Gudang menerima pesanan untuk pengolahan makanan, seperti jumlah pesanan bahan baku, setelah memesan gudang melihat persediaan yang ada dan data pengiriman, hari berikutnya melalui email atau fax dikirim ke supplier, yang menurut kuantitas dan tanggal untuk produksi dan transportasi ke outlet - outlet.

I.        Manajemen Transportasi dan Distribusi

                 Di gudang untuk melakukan pengiriman bahan baku berdasarkan oleh nomor urut outlet dan waktu kedatangan bahan baku diperlukan dalam sistem, selanjutkan pada system menghasilkan tabel ringkasan yang kemudian dilakukan pengepakan dan pengiriman yang diatur oleh petugas transportasi dengan mempertimbangkan kapasitas, kendaraan , rute pengiriman, konsumsi bahan bakar dan pengamanan bahan baku.       

J.        Distorsi Informasi dan Bullwhip Effek

                 Dilihat dari sejarahnya, banyak masalah KFC selama akhir 1980-an yang dikelilingi menu yang terbatas dan ketidakmampuan untuk dengan cepat membawa produk baru ke pasar. Selama tahun 1980-an, konsumen mulai menuntut makanan sehat, dan KFC dihadapkan dengan menu yang terbatas terutama terdiri dari makanan yang digoreng. Dalam rangka untuk mengurangi citra KFC sebagai makanan yang tidak sehat, KFC memperkenalkan berbagai produk baru dengan meningkatkan popularitas makanan sehat kepada konsumen, efeknya peningkatan permintaan menyebabkan sejumlah perubahan dalam sajian menu KFC.